Pages

Selasa, 29 Desember 2015

THE TALENT OF MINE



Bakat adalah suatu anugrah dari Tuhan yang diberikan kepada kita manusia. Ada yang pandai bermain musik, menggambar, menulis, menari, dan masih banyak lagi. Tidak ada manusia yang terlahir tanpa bakat. Sudahkah kamu menemukan bakatmu ?

Perjalanan menemukan bakat bagiku penuh suka dan duka. Perjalanan dimulai ketika aku duduk di bangku SMP dan berakhir di bangku kuliah. Pada saat itu aku sangat terobsesi untuk menemukan bakatku. Semua bidang aku coba tekuni. Menari, menggambar, acting, olahraga, organisasi, paskibra, berbisnis. Namun, tak ada yang membuatku bertahan. Nilai mata pelajaranku juga tidak terlalu menonjol. Aku juga tidak pernah menjuarai perlombaan apapun. Aku selalu bertanya-tanya. Sebenarnya apa bakatku apa kelebihanku apa yang spesial dariku. Aku galau.

Di bangku SMP aku mengikuti berbagai macam ekstrakulikuler. Pramuka, paskibra, drama, dan basket. Pada awalnya aku sangat antusias saat mengikuti kegiatan sepulang sekolah tersebut. Namun lama-lama aku mulai merasa bosan dan berfikir bakatku bukan di situ.

Di bangku SMA kelas 1 aku mulai semangat untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler lagi. Aku bergabung di club Bahasa Inggris, kewirausahaan, dan pramuka. Penyakit lamaku kambuh yaitu penyakit bosan. Club kewirausahaan dan pramuka aku lepas. Tinggal club Bahasa Inggris yang masih aku pertahankan.

Setitik cahaya harapan menyinari jiwaku. Aku diminta mewakili sekolah dalam lomba Spelling Bee yang diadakan oleh salah satu universitas swasta di daerah Semarang. Aku sangat bahagia. Aku ceritakan kepada keluarga dan teman-temanku. Mereka sangat mendukungku dan berharap aku menjadi pemenang. Inilah bakatku ? Aku masih bertanya-tanya.

Keberuntungan tidak berpihak kepadaku. Aku kalah jauh dengan siswa-siswi dari sekolah lain. Mereka semua pandai-pandai. Hal ini mengecilkan hatiku. Aku ciut. Aku putus asa.
Setelah lulus SMA aku melanjutkan ke bangku perkuliahan. Jurusan apa yang harus aku ambil ? Apa bakatku ? Apa kelebihanku ? Pertanyaan-pertanyaan itu menghantuiku kembali.
Aku memutuskan untuk mengambil jurusan Bahasa Inggris. Nilai Bahasa Inggrisku memang yang paling tinggi di antara nilai mata pelajaranku yang lain. Aku juga pernah mewakili sekolah di perlombaan Bahasa Inggris. Hanya hal ini yang menjadi alasanku.

Aku mulai berpetualang lagi mencari bakatku. Aku aktif dalam club Bahasa Inggris, organisasi kerohanian dan organisasi mahasiswa tingkat fakultas. Aku juga aktif mengikuti seminar-seminar. Seperti sebelumnya pasti ada yang aku lepas. Semua aku tinggalkan.

Aku berada di titik jenuh. Yang aku cari belum juga ku dapatkan. Pada suatu hari aku meluapkan perasaanku tentang hal ini kepada seorang teman. “Gimana yah cara menemukan bakat dalam diri kita ?” tanyaku. “Jadi begini Isna, sekarang aku tanya kegiatan apa yang bikin Isna lupa sama waktu. Pokoknya kalau sedang melakukan kegiatan itu Isna bisa bener-bener hanyut sama suasana.” tanya temanku balik. Aku berfikir dalam. Namun, tidak menemukan sesuatu apapun.

Pada suatu hari aku meminjam buku tentang kepribadian di perpustakaan daerah. Buku tersebut ditulis dengan gaya yang sederhana sehingga aku mudah memahaminya. Di buku tersebut tertulis bahwa ada empat macam kepribadian manusia: sanguinis, melankolis, koleris, dan plegmatis. Di buku tersebut juga terdapat tes kepribadian. Aku isi soal demi soal. Aku tidak sabar mengetahui hasilnya. Aku sangat penasaran.

Hasil tes tersebut mengatakan bahwa aku termasuk kedalam kepribadian melankolis. Orang dengan tipe ini memiliki kepribadian serius, analitis, jenius, dan perfeksionis. Benarkah aku seperti itu ?

Aku membaca buku tersebut dari awal hingga akhir. Pada bab yang menjelaskan tentang tipe melankolis aku membaca dengan lebih serius. Aku membaca ciri-ciri orang dengan tipe kepribadian melankolis. Aku merefeksikan diri. Hampir semua yang dikatakan oleh buku itu benar. Aku si melankolis. Ada perasaan lega dan bahagia dihatiku. Aku telah menemukan bakatku.

Di buku tersebut tertulis ada beberapa profesi yang cocok untuk si melankolis. Salah satunya yaitu penulis. Aku mencoba dunia baru ini. Dunia kepenulisan.

Saat browsing internet untuk keperluan tugas kuliah tidak sengaja aku menemukan informasi tentang lomba menulis. Tidak salahnya jika aku mencoba. Aku menulis tentang pengalamanku saat mendaki Gunung Ungaran. Aku kirim tulisan tersebut ke email penyelenggara. Aku sangat tidak menyangka. Tulisanku masuk tiga puluh besar nasional dan diterbitkan. Senang sekali rasanya.

Semenjak itu aku bersemangat untuk membuat tulisan-tulisan tentang apa saja: pengalaman pribadi, review buku, puisi, cerpen, tips, dll. Aku membuat blog untuk tulisan-tulisanku agar bisa dibaca oleh publik. Di waktu luang aku mengikuti lomba-lomba menulis yang diadakan secara online. Aku juga mengirim tulisan-tulisanku di buletin lokal. Alhamdullilah dua tulisanku diterima. Aku semakin yakin bahwa inilah bakatku.

Materi tulisan aku dapat dari membaca buku. Aku meminjam buku dari perpustakaan maupun dari teman. Ada juga yang aku beli dari toko buku. Jika ada diskon di toko buku aku tidak segan-segan untuk memborong. Jadilah kamarku menjadi perpustakaan mini.


Akhirnya aku menemukan apa yang selama ini aku cari. Aku telah menemukan bakatku. Bakatku berada di bidang bahasa. Hobiku adalah membaca. Kegemaranku adalah menulis. 

Salam Literasi Indonesia !!!

Senin, 02 Februari 2015

Balada DI Kampus BUDAI

Semarang
Di kota ini aku berjuang
Rela seminggu tak pulang
Demi masa depan yang gemilang
Walau segala cobaan menghadang
Aku tak apa asal orang tuaku senang

Sebut saja palang
Jika ingin datang
Akan ku buka pintu yang menghalang
Asal kau tak punya niat untuk berhutang
Apalagi untuk meminta sumbangan
Karena aku tak banyak uang

Unissula kampus budai
Di tempat ini ilmu bahasa aku pelajari
Phonology dan morphology
Walau susah dipahami
Namun aku yakin aku pasti menguasai
Asal niat dulu dalam hati

Masjid ABA atau Pumanisa
Selalu bingung pilih yang mana
Waktu sholat telah tiba
Namun sepertinya makan dulu juga tak apa
Oh aku tergoda
Oleh nikmatnya dunia

Inilah aku
Seorang mahasiswa lugu
Yang suka membaca buku
Bersikap agak kaku
Tak suka orang belagu
Apalagi yang sok laku


Tegar

Teman
Yang bersikap dengan penuh kelembutan
Namun sayang hanya di depan

Sahabat
Yang sering memberikan obat
Disaat hati sedang sekarat
Namun sayang dia hanya sesaat

Kekasih
Yang datang membawa cinta putih
Disaat jiwa sedang sepih
Namun sayang dia mengharapkan pamrih

Ibu
Yang hadir selalu
Dikala hujan membasahi kalbu
Tak pernah malu
Walau memiliki anak cupu
Seperti aku

Ayah
Yang tak pernah mengeluh
Walau tubuh berlumuran peluh
Mencari nafkah
Tak lupa bersedekah
Mendermakan sebagian upah
Agar penghasilan barokah

Tuhan
Sang pencipta keindahan
Menjadi sandaran
Ketika dunia banyak godaan
Harta, kemewahan dan segala kenikmatan
Membuat manusia tak tahan

Hidup tak pernah lepas dari masalah
Jangan disikapi dengan salah
Hanya kematian yang bisa menghentikan
Manusia dari problematika kehidupan
Masalah tak untuk diumbar
Jadi tetaplah TEGAR

Di Puncak Gunung Prau Aku Bersaksi

original photo by Isna Pertiwi


Di puncak Gunung Prau
Aku memandang indah pesona negeriku
Yang hijau dan subur
Membuat hati merasa terhibur

Di puncak gunung yang asri
Aku baru menyadari
Betapa indahnya bumi pertiwi
Tak heran menjadi rebutan banyak negeri

Lihatlah ke arah timur
Sindoro dan Sumbing berdiri akur
Mereka sedang berjemur
Aku kira sedang tidur

Lihatlah ke segala arah
Padang rumput terhampar indah
Membuat hati tak jadi gundah
Karena semua masalah tercurah

Semua ini asli bukan buatan
Dijamin murni bukan karangan
Jika ada yang meragukan
Silahkan datang

Di ketinggian 2565 ini
Hidup yang kujalani menjadi lebih berarti
Satu frasa untuk mengakhiri
Aku Cinta NKRI

Si Cantik dan Nenek Tua

Di sebuah desa kecil yang jauh dari kota hiduplah seorang gadis cantik. Ia tinggal bersama Sang Nenek yang sudah tua renta di dalam sebuah rumah gubuk sederhana. Setiap hari Sang Nenek bekerja di sawah dan kebun. Si cantik sering marah karena Sang Nenek tidak memiliki cukup uang untuk memehuni semua permintaannya.

Pada suatu hari Sang Nenek jatuh sakit karena kelelahan bekerja. Si cantik meminta Sang Nenek untuk membelikannya baju baru karena besuk adalah hari ulang tahunnya.

“Nek, aku mau baju baru untuk hadiah ulang tahunku besuk” pinta Si cantik.

“Nenek tidak punya uang Nduk. Uang Nenek sudah habis untuk membeli obat” kata Sang Nenek.

“Aku mau baju baru !!!”. Si cantik pergi meninggalkan Sang Nenek karena marah permintaannya tidak dituruti.

Sebagai permintaan maaf karena sudah mengecewakan Si cantik Sang Nenek memberikan satu-satunya harta berharga yang masih tersisa dirumahnya, yaitu selembar kain batik yang kusam.

“Nduk ini nenek berikan harta nenek satu-satunya kepadamu”.

“Kain batik kusam ini untuk apa Nenek berikan padaku. Aku tidak mau memakainya”.

“Ini barang yang sangat berharga. Kelak kamu akan menyesal telah menolak kain ini”. Sang Nenek berkata sambil meneteskan air mata. Sang Nenek sangat sedih mendengar kata-kata kasar cucunya.

Karena sakit yang tak sembuh-sembuh Sang Nenek akhirnya meninggal.

Semenjak neneknya meninggal Si cantik kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Terkadang para tetangga memberinya makanan dan pakaian. Namun, lama kelamaan para tetangga enggan untuk memberi lagi karena kesombongannya.

Hidup dengan kesusahan dan kemiskinan membuat ia termenung. “ Aku sudah tidak kuat hidup seperti ini. Aku harus mencari cara” katanya. Tiba-tiba ia berpikir tentang kain batik pemberian Sang Nenek. Ia ingin menjualnya. Namun, kain itu telah terkubur bersama Sang Nenek. Dan mungkin kain itu sekarang sudah hancur melebur menjadi tanah. Ia tak mungkin mendapatkannya.

Suatu hari ia pergi ke kota untuk mencari pekerjaan. Di alun-alun kota terdapat orang-orang yang sedang berkumpul. Ia penasaran ada apa sebenarnya. Seorang prajurit kerajaan sedang mengumumkan tentang barang kerajaan yang hilang. Barang tersebut adalah kain batik peninggalan raja pertama. Melihat gambar batik yang hilang ,ia menyadari bahwa kain batik tersebut adalah kain batik milik Sang Nenek. Kerajaan akan menghadiahkan sejumlah uang dan emas bagi siapa yang dapat menemukan.

Si cantik menyesal mengapa ia tidak mempercayai Sang Nenek. Bila saja ia mau menerima kain batik itu hidupnya pasti tak seperti ini. Ia sangat sedih dan berdosa kepada Sang Nenek. Semenjak hari itu Si cantik yang sombong dan pemalas berubah menjadi Si cantik yang rajin bekerja dan selalu menghormati orang tua.

Rob Pertama di Bulan -ber

“Naaaaa bangun! Rob” seru temanku.

“ehh apa rob” kataku sambil mengucek-ngucek mata.” Huaaaaaaaaaaa novelku, hpku, kasurku” Aku berteriak sekencang-kencangnya setelah menyadari air rob menggenangi kamarku.

Aku membuka pintu kamarku. Ku dapati temanku Atun sedang menggaruk-garuk kepala seperti masih tidak percaya atas musibah rob pagi ini. Aku menyingkap kain korden yang masih menutupi jendela. Air rob setinggi lebih dari semata kaki menggenangi jalanan depan rumah kontrakan kami.

“Aduhhhh gimana nih novelku sama hpku huhuhu” Aku hampir saja menangis.

 Kemarin sore aku pergi ke toko buku Gramedia untuk membeli novel yang selama ini aku idam-idamkan, novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi. Sekarang aku mendapati novelku basah seperti pakaian yang habis dicuci.

Hpku yang baru aku beli 7 bulan yang lalu juga tak luput  menjadi korban. Bayangkan selama berjam-jam hp ini terendam air rob. Aku buka flipcase yang melindunginya. Panas sekali dibagian belakang. Aku buka casing bagian belakang. Susah sekali. Kuku ibu jari kananku sampai patah. Kulit dan kuku ibu jari kiriku terlepas sedikit. Hp bermerk ini memang terkenal susah dibuka. Hampir saja aku pasrah. Namun berkat usaha akhirnya bisa dibuka.

Celana jeans, tas, buku kuliah, tempat pensil, charger hp, dan headset juga ikut terendam. Ini adalah akibat kebiasaan burukku. Sebelum tidur aku selalu membiarkan kamarku berkondisi berantakan. Barang-barang aku biarkan berserakan di lantai.

Air rob sering kali mengenangi kawasan Kaligawe, tempat kami tinggal, di saat musim hujan. Memasuki bulan yang berakhiran –ber (oktober, november, desember) biasanya awal musim hujan bermula. Air rob adalah air selokan yang meluap hingga menggenangi jalan dan rumah-rumah penduduk. Biasanya datang pada tengah malam saat orang-orang sedang enak beristirahat. Sehingga tidak disadari saat bangun tidur tau-tau rumah dan jalan sudah terendam air.

Aku dan ketiga temanku lainnya termasuk Atun sebenarnya sudah bersiap-siap akan datangnya musibah ini. Namun, pagi ini memang jatah aku dan Atun mengalami sial. Kedua temanku yang lain sedang pulang kampung sehingga hanya ada kami berdua di sini. Hp milik atun juga ikut terendam. Akibatnya lcdnya rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Untungnya temanku ini memang tabah. Ia sudah mengikhlaskan hpnya.

Sekitar jam setengah 7 air rob sudah surut. Kami berdua membersihkan rumah. Pertama, sisa air yang masih menggenang dikeluarkan dengan menggunakan serokan (entah apa itu namanya). Kedua, lantai disiram dengan air detergen lalu disikat sampai bersih. Ketiga, air detergen dikeluarkan dan lantai dibilas dengan air bersih. Kelima, lantai dipel dengan air biasa. Kenam, lantai dipel dengan air plus pewangi lantai anti kuman. Untuk mempercepat keringnya lantai, dibantu dengan 3 kipas angin.

Barang- barang yang basah aku jemur di luar. Aku dan Atun berbaring merebahkan badan. Lelah , lapar , lega , sedih ,dan mengantuk yang kami rasakan. Setelah musibah ini aku tidak lagi meninggalkan barang-barang berserakan di lantai. Sebelum tidur aku meletakkan semua barangku di lemari atau tempat yang sekiranya tidak terjangkau oleh air rob. Setiap malam kami berjaga-jaga siapa tau air rob datang lagi. Cukuplah hari ini cukuplah kerugian ini.

MOVIE REVIEW: Pyarr Impossible


Pyaar Impossible adalah film bollywood yang berkisah tentang seorang pria lugu yang mencintai seorang gadis selama tujuh tahun. Kata “Pyaar” berasal dari bahasa India yang artinya cinta dan “Impossible” berasal dari bahasa Inggris yang artinya tidak mungkin. Jadi maksud dari judul film ini adalah cinta itu tidak mungkin ada karena apa adanya. Seseorang jatuh cinta karena ada hal tertentu seperti ketampanan, kepintaran, kemapanan, dll.

Abhay Sharma adalah seorang mahasiswa yang sangat cerdas. Karena kecerdasanya dia berhasil menciptakan sebuah software computer yang merupakan gabungan dari semua sistem operasi di seluruh dunia. Ia beri nama penemuan tersebut “UNITY”.

Ia telah lama mencintai seorang gadis. Gadis itu merupakan gadis terpopuler di kampusnya. Ia berkaca siapa dirinya. Ia hanya seorang mahasiswa culun dan tak tampan. Ia malu dan minder. Maka dari itu ia memilih untuk memendam perasaannya. Tak terasa sudah 7 tahun rasa itu tersimpan.

Pada suatu hari software yang ia ciptakan di curi oleh seorang businessman. Dari sinilah petualangan Abhay dimulai. Hal ini membawanya ke Singapura. Secara tidak sengaja ia bertemu dengan Alisha, sang gadis pujaan, yang ternyata sudah menikah dan memiliki seorang anak perempuan.
Bagaimanakah akhir dari petualangan Abhay? Apakah ia berhasil mendapatkan softwarenya kembali ? Dan bagaimana dengan kelanjutan kisah cintanya ?

Happy Watching !!!
movie review