Pages

Kamis, 18 Februari 2016

Awas Harimau

Cerita ini aku alami saat sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata di Dusun Thekelan, salah satu dusun di Gunung Merbabu. Jengkel dan konyol bila aku teringat kejadian ini. Begini ceritanya.

Bosan dan jenuh melanda hati dan pikiran. Ada banyak waktu luang dalam sehari. Sungguh sia-sia jika hanya dihabiskan untuk bersantai di posko. Lalu aku dan ketujuh temanku memutuskan untuk pergi ke air terjun yang ada di sebelah timur dusun ini. Cusssss let’s go. My Trip My Adventure.

Tempat ini sudah aku icar sejak hari pertama KKN. Rencana pergi selalu batal dengan berbagai alasan: sudah sore, hujan, habis hujan jalan licin, air terjun kering, dll.

Air terjun ini berada di kawasan hutan Gunung Merbabu. Namun tidak terlalu jauh dengan pemukiman warga. Kira-kira hanya berjarak 1 kilometer. Sepanjang perjalanan kami melewati jejeran hutan pinus. Indah sekali. Seperti pemandangan alam di film-film Bollywood. Cocok dijadikan spot berfoto. Kami pun tak melewatkan kesempatan ini.
Berfoto di hutan pinus Dusun Thekelan

Perjalanan menuju air terjun

“Ehh itu ada monyet” ujar salah satu temanku.

Aku merinding. Kurangkul tangan teman yang berjalan persis di depanku.

“Ada segerombolan. Warnanya putih”.

Aku semakin ketakutan. Sepanjang perjalanan kedua mataku melihat sekeliling untuk berjaga bila ada monyet yang tiba-tiba mendekat. Jika hanya satu ekor mungkin aku tak setakut ini. Namun ini segerombol monyet hutan yang liar. Mereka memekik menambah ketakutanku saja.

Kalau tidak salah dengar semalam Pak Kadus (Kepala Dusun) bercerita bahwa di kawasan hutan Gunung Merbabu masih terdapat satu ekor harimau. Keyakinanku bertambah ketika teman-temanku yang lain juga berpikiran seperti itu. Kewaspadaanku meningkat.

“Harimau. Awas ada harimau !!!!!” teriak salah satu temanku tiba-tiba yang berjalan memimpin di depan.

Tanpa berpikir panjang aku langsung berlari menyelamatkan diri. Aku lihat teman-temanku yang lain juga tidak kalah panik. Beberapa langkah berlari aku mendengar suara tawa terbahak-bahak. Aku berhenti dan menengok kebelakang. Ternyata ini hanya guyonan semata dan dengan mudah aku percaya hahahahha.
Tertawa bersama

Tidak hanya aku saja yang tertipu. Bahkan sampai ada yang menangis karena panik dan ketakutan. Untung aku hanya berlari saja. Tidak sampai nekat terjun ke jurang atau naik pohon pinus.

Lalu kami memutuskan untuk kembali ke posko saja. Gokil, jengkel, sebal, dan lucu rasanya. Aku ingin jambak rambut teman yang berteriak harimau tadi. Dia berhasil menjahili kami semua.

Pak Kadus sekeluarga tertawa terbahak-bahak mendengar cerita ini. Beliau mengkonfirmasi bahwa di kawasan hutan Gunung Merbabu sudah tidak ada harimau lagi.

“Harimau sudah tidak ada Mbk disini. Tapi kalau monyet banyak” ujar Pak Kadus.

“Iya Pak tadi ada segerombolan. Tuh nyasar satu sampai sini” ujar temanku sambil menunjuk.

Cerita ini berakhir dengan gelak tawa kami bersama Pak Kadus sekeluarga.