Pages

Sabtu, 15 Juni 2013

KONSEP PENDIDIKAN RAHMAH EL YUNISIYAH 
PEJUANG PENDIDIKAN WANITA INDONESIA


Rahma El Yunusiyah


A.    Biografy Rahmah El Yunusiyah
Rahmah El Yunusiyah lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada 29 Desember 1900. Beliau adalah putri pasangan Syekh Muhammad Yunus dan Rafi’ah. Beliau merupakan anak terakhir dari lima bersaudara.

Keluarga Rahmah merupakan keluarga yang disegani oleh masyarakat. Ayah Rahmah adalah seorang ulama besar dan pemimpin Tarikat Naqsyabandiyah. Ibu Rahmah adalah wanita terhormat dan taat agama. Kakak pertama Rahmah, Zainuddin Labay El Yunusi adalah pendiri Diniyah School dan tokoh agama di Padang Panjang.

Dalam perjalanan mencari ilmu Rahmah lebih berguru kepada keluarga sendiri, para tokoh ulama, para ahli bidang suatu ilmu, dll. Walaupun Rahmah juga bersekolah di Diniyah School, sekolah milik kakak pertamanya.

Selain belajar di Diniyah School, Rahmah juga belajar di beberapa tempat. Rahmah pernah berguru kepada seorang ulama di Surau Jembatan Besi bersama tiga sahabatnya. Ia juga belajar ilmu kebidanan kepada bibinya sendiri dan dua orang dokter yang bekerja di Rumah Sakit Kayu Taman. Ilmu keperawatan juga berhasil ia kuasai berkat bimbingan tiga orang dokter. Ilmu senam juga tak ketinggalan. Ilmu senam ia dapat dari seorang guru wanita Belanda. Ilmu menenun dan menjahit tak kalah menarik bagi Rahmah. Ia sengaja mendatangi sentra-sentra penenunan untuk belajar menenun dan menjahit. Rahmah adalah muslimah yang haus ilmu. Statusnya sebagai wanita muslim tak menghalanginya untuk terus belajar.

Dengan kecerdasan dan rasa empati yang kuat dalam hal pendidikan khususnya wanita, Rahmah sukses mendirikan beberapa perguruan. Salah satunya yang terus berkembang dan maju sampai sekarang adalah Perguruan Diniyah Puteri. Karena prestasinya dalam dunia pendidikan, beliau menerima gelar Syaikhah dari Universitas Al-Azhar Mesir. Beliau adalah wanita pertama yang menerima gelar tersebut. Selama masa penjajah beliau aktif dalam menentang penjajah dengan cara memotivasi para pemuda dan memimpin beberapa organisasi anti penjajah.

Beliau menutup mata pada usia 69 tahun. Beliau meninggal pada tanggal 26 Februari 1969. Makam beliau terletak di samping asrama Perguruan Diniyah Puteri.


B.     Pemikiran Rahmah El Yunusiyah
Pada dasarnya semua wanita tidak terkecuali merupakan seorang pendidik. Bahkan terdapat pepatah “Ibu adalah sekolah pertama bagi anak”. Di dalam rumah ibu lebih memiliki banyak waktu untuk anak-anak daripada ayah karena pekerjaan utama ayah adalah mencari nafkah untuk keluarga. Oleh sebab hal itu, ibu adalah orang yang paling dekat dan berpengaruh bagi anak.

Ibu adalah seorang pendidik bagi anak yang di masa depan akan menjadi generasi penerus bangsa. Seorang ibu dapat menjadikan anak-anaknya menjadi orang yang baik sebagaimana seorang ibu bisa menjadikan anaknya menjadi orang yang jahat. Baik buruknya seorang anak, dapat dipengaruhi oleh baik atau tidaknya seorang ibu yang menjadi panutan anak-anaknya.
Jepang adalah negara yang masyarakatnya sangat giat bekerja baik laki-laki maupun perempuan. Kebanyakan orang mengira bahwa para orang tua di sana menyerahkan anaknya kepada pengasuh professional untuk merawat anaknya. Namun, hal itu salah.
Di Jepang saat seorang wanita telah menikah dan memiliki anak maka ia harus berhenti bekerja. Mereka tidak mau pekerjaan mereka sebagai ibu di ambil alih oleh pengasuh. Mereka mengasuh dan mendidik anak mereka sendiri. Mereka berpendapat bahwa lebih baik mengasuh anak sendiri dari pada menyewa pengasuh karena mendidik anak adalah pekerjaan yang tidak dapat digantikan oleh orang lain. Wanita Jepang yang memiliki anak akan aktif kembali bekerja jika anak mereka sudah cukup dewasa.
Para ibu di Jepang sadar bahwa pendidikan anak harus diberikan oleh sang ibu sendiri sehingga anak tersebut mendapat bimbingan maksimal. Pekerjaan mengasuh anak secara logika pastinya lebih baik dikerjakan oleh ibu sendiri daripada diserahkan oleh pembantu rumah. Hal itu terjadi karena secara batin seorang ibu pastinya memiliki  cinta kasih yang lebih tinggi daripada pembantu yang mengasuh. Wanita Jepang merasa  bangga mendidik putra-putrinya  sendiri. Ukuran sukses keluarga Jepang tidak saja dilihat  dari banyaknya uang yang berhasil dikumpulkan, tetapi  juga dalam mendidik anak-anaknya. 
Wanita yang terdidik akan melahirkan generasi yang terdidik juga. Oleh karena itu, menurut Rahmah para wanita memerlukan pendidikan khusus wanita yang diajarkan sendiri oleh kaum wanita. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kedudukan wanita. Peningkatan yang dimaksud adalah peningkatan dalam bidang intelektual, kepribadian, ketrampilan, dll.
Rahmah El Yunusiyah berpendapat bahwa kaum perempuan membutuhkan model pendidikan tersendiri yang terpisah dari laki–laki karena ajaran Islam memberikan perhatian khusus kepada watak dan peran kaum perempuan. Kaum perempuan membutuhkan lingkungan pendidikan tersendiri di mana topik–topik ini bisa dibicarakan secara bebas sehingga pendidikan yang dimaksud dapat tercapai. Hal ini didasari oleh pengalaman Rahmah sendiri selama belajar di Diniyah School dan Surau Jembatan Besi.
Rahmah merasa bahwa pendidikan dengan sistem campur antara laki-laki dan perempuan dapat membatas kaum perempuan untuk menerima pendidikan yang cocok dengan kebutuhan mereka. Rahmah ingin menawarkan kepada anak–anak perempuan pendidikan sekuler dan agama yang setara dengan pendidikan yang tersedia bagi kaum laki–laki, lengkap dengan program pelatihan dalam hal keterampilan yang berguna sehingga kaum perempuan dapat menjadi anggota masyarakat yang produktif.
Rahmah  percaya bahwa perbaikan posisi kaum perempuan dalam masyarakat tidak dapat diserahkan kepada pihak lain, hal ini harus dilakukan oleh kaum perempuan sendiri. Melalui lembaga seperti itu, ia berharap bahwa perempuan bisa maju, sehingga pandangan lama yang mensubordinasikan peran perempuan lambat laun akan hilang dan akhirnya kaum perempuan pun akan menemukan kepribadiannya secara utuh dan mandiri dalam mengemban tugasnya sejalan dengan petunjuk agama.
Cita-cita Rahmah ini kemudian dirumuskan menjadi tujuan Perguruan Diniyah Puteri yang didirikannya. Tujuan tersebut adalah “Melaksanakan pendidikan dan pengajaran berdasarkan ajaran Islam dengan tujuan membentuk putri yang berjiwa Islam dan Ibu Pendidik yang cakap, aktif serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air dalam pengabdian kepada Allah subhanahu wa ta’ala”.
Rahmah membuat argumen seperti yang di atas berdasarkan hadist nabi yang menyatakan setiap muslim wajib menuntut ilmu baik laiki-laki maupun perempuan. Hadist tersebut adalah:
رواه إبن عبد البر)) طَلَبُ اْلعِلْمَ فَرِيْضِةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ
Artinya :
Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”(HR. Ibnu Abdil Bari)
Menurut Rahmah bahwa masyarakat yang baik dapat dilihat dari kehidupan rumah tangganya.Rumah tangga adalah tiang masyarakat dan masyarakat tiang negara. Wanita adalah tiang rumah tangga. Selain Adam, tiap manusia dilahirkan oleh wanita. Sebab itu beliau menginginkan melalui pendidikan, setiap wanita menjadi ibu yang baik dalam rumah tangga, masyarakat dan di sekolah.
Sumber:
Ajisma.Noveri.Lia Nuralia.2002.Rahmah El Yunusiyah Tokoh Pembaharu Pendidikan Dan Aktivis Perempuan di Sumatera Barat.Padang:Balai Pengembangan Kebudayaan Dan Pariwisata.
Beberapa artikel pendukung yang terdapat di website.


so-far� - a ��� d� '>Rahmah membuat argumen seperti yang di atas berdasarkan hadist nabi yang menyatakan setiap muslim wajib menuntut ilmu baik laiki-laki maupun perempuan. Hadist tersebut adalah:

رواه إبن عبد البر)) طَلَبُ اْلعِلْمَ فَرِيْضِةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ
Artinya :
Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”(HR. Ibnu Abdil Bari)
Menurut Rahmah bahwa masyarakat yang baik dapat dilihat dari kehidupan rumah tangganya.Rumah tangga adalah tiang masyarakat dan masyarakat tiang negara. Wanita adalah tiang rumah tangga. Selain Adam, tiap manusia dilahirkan oleh wanita. Sebab itu beliau menginginkan melalui pendidikan, setiap wanita menjadi ibu yang baik dalam rumah tangga, masyarakat dan di sekolah.


Sumber:
Ajisma.Noveri.Lia Nuralia.2002.Rahmah El Yunusiyah Tokoh Pembaharu Pendidikan Dan Aktivis Perempuan di Sumatera Barat.Padang:Balai Pengembangan Kebudayaan Dan Pariwisata.
Beberapa artikel pendukung yang terdapat di website.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar