Sumpit merupakan alat makan khas negara Asia Timur: China, Jepang, dan Korea. Sumpit umumnya terbuat dari bambu, plastik, gading dan logam. Di negara kita, Indonesia, alat makan ini juga cukup populer. Untuk memakan mie khususnya, sebagian masyarakat Indonesia menggunakan alat ini.
Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa sumpit merupakan alat makan yang biasa saja seperti alat makan lainnya seperti sendok dan garpu. Namun, menurut beberapa sumber yang saya baca di internet, sumpit tidak layak kita gunakan sebagai alat makan. Alat ini dapat membahayakan tubuh dan lingkungan.
Sumpit sekali pakai biasanya terbuat dari bambu. Alat ini diproduksi di industri rumah tangga. Karena bahan bambu berwarna kurang menarik, produsen menggunakan pemutih seperti sulfur dan hidrogen peroksida tanpa disinfektan serta cat warna. Bambu juga mudah busuk .Maka dari itu, produsen menggunakan formalin sebagai bahan pengawet. Zat-zat tersebut masuk kedalam tubuh kita bersama makanan yang kita makan. Hal ini dapat menyebabkan penyakit kanker karena pewarna, formalin, dan pemutih merupakan zat karsinogenik.
Proses pembuatan sumpit bambu tidak higienis. Dalam proses produksi ada kemungkinan sumpit terkontaminasi oleh kotoran tikus, kotoran kecoa, telur kecoa, telur ulat, dll. Bahkan menurut penelitian terdapat ulat yang keluar dari sumpit yang celup air panas. Selain itu, sumpit yang direndam di air selama seminggu, air tersebut akan menjadi bau. Hal ini memperjelas bahwa sumpit bukan merupakan alat makan yang aman.
Di China sumpit diimpor dari Amerika. Hal ini terjadi karena China tidak memiliki banyak pohon untuk dijadikan sumpit. Padahal, sumpit merupakan alat makan utama di negara tersebut. Satu pohon hanya bisa dijadikan 4000 pasang sumpit saja. Menurut data, China menggunakan 63 miliar pasang sumpit setiap tahun. Bisa dibayangkan berapa banyak batang pohon yang ditebang untuk membuat alat makan ini. Padahal alat ini hanya sekali pakai dan akan berakhir di tempat sampah.
Garpu dan sumpit memiliki kegunaan yang sama, yaitu untuk memakan mie. Menurut saya, lebih baik memakai garpu daripada sumpit. Garpu lebih mudah digunakan. Semua orang bisa makan dengan garpu. Garpu terbuat dari logam dan bisa digunakan berkali-kali. Mengganti sumpit dengan garpu dapat meminimalisir jumlah pohon yang tebang. Itu artinya kita turut berperan dalam melestarikan lingkungan
Dalam jamuan internasional dan hotel berbintang, sumpit tidak digunakan. Hal ini memperjelas bahwa garpu lebih baik daripada sumpit.
Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa sumpit merupakan alat makan yang biasa saja seperti alat makan lainnya seperti sendok dan garpu. Namun, menurut beberapa sumber yang saya baca di internet, sumpit tidak layak kita gunakan sebagai alat makan. Alat ini dapat membahayakan tubuh dan lingkungan.
Sumpit sekali pakai biasanya terbuat dari bambu. Alat ini diproduksi di industri rumah tangga. Karena bahan bambu berwarna kurang menarik, produsen menggunakan pemutih seperti sulfur dan hidrogen peroksida tanpa disinfektan serta cat warna. Bambu juga mudah busuk .Maka dari itu, produsen menggunakan formalin sebagai bahan pengawet. Zat-zat tersebut masuk kedalam tubuh kita bersama makanan yang kita makan. Hal ini dapat menyebabkan penyakit kanker karena pewarna, formalin, dan pemutih merupakan zat karsinogenik.
Proses pembuatan sumpit bambu tidak higienis. Dalam proses produksi ada kemungkinan sumpit terkontaminasi oleh kotoran tikus, kotoran kecoa, telur kecoa, telur ulat, dll. Bahkan menurut penelitian terdapat ulat yang keluar dari sumpit yang celup air panas. Selain itu, sumpit yang direndam di air selama seminggu, air tersebut akan menjadi bau. Hal ini memperjelas bahwa sumpit bukan merupakan alat makan yang aman.
Di China sumpit diimpor dari Amerika. Hal ini terjadi karena China tidak memiliki banyak pohon untuk dijadikan sumpit. Padahal, sumpit merupakan alat makan utama di negara tersebut. Satu pohon hanya bisa dijadikan 4000 pasang sumpit saja. Menurut data, China menggunakan 63 miliar pasang sumpit setiap tahun. Bisa dibayangkan berapa banyak batang pohon yang ditebang untuk membuat alat makan ini. Padahal alat ini hanya sekali pakai dan akan berakhir di tempat sampah.
Garpu dan sumpit memiliki kegunaan yang sama, yaitu untuk memakan mie. Menurut saya, lebih baik memakai garpu daripada sumpit. Garpu lebih mudah digunakan. Semua orang bisa makan dengan garpu. Garpu terbuat dari logam dan bisa digunakan berkali-kali. Mengganti sumpit dengan garpu dapat meminimalisir jumlah pohon yang tebang. Itu artinya kita turut berperan dalam melestarikan lingkungan
Dalam jamuan internasional dan hotel berbintang, sumpit tidak digunakan. Hal ini memperjelas bahwa garpu lebih baik daripada sumpit.