Gaul itu kalau udah bisa bilang “ciyuss mi apah”. Gaul itu kalau udah bisa naek motor sambil maenan
hp. Gaul itu kalau udah pernah bolos sekolah buat maen game ke warnet. Ini
definisi yang salah kaprah.
Di zaman sekarang banyak remaja terjerumus dalam definisi
gaul yang seperti ini. Maka tidak heran sekarang muncul istilah “cabe-cabean”
dan “terong-terongan”. Istilah “cabe-cabean” merujuk pada anak ABG cewek yang
suka naik motor sambil mainan hp, berbusana sexy, dan biasanya berkawat gigi
(gag semua hehe). Kalau “terong-terongan” adalah cowok ABG yang suka ngebut
naik motor, pake topi ala hip hop, dan sok keren bgt gayanya.
Ahmad Rifa’I Rifan dalam bukunya “From Kuper to Super ”
memberikan beberapa kriteria remaja gaul yang benar. Berikut ringkasannya.
1.
Online dengan cerdas
Social Media seperti facebook dan twitter
sangat digandrungi oleh para remaja. Di masa sekarang sulit untuk menemukan
remaja yang bebas dari sosmed yang satu ini. Penggunaan sosial media secara
bijak mendatangkan banyak manfaat: terhubung dengan saudara yang jauh, memiliki
banyak teman, dan bisa berbagi file dan foto.
“Galau”. “km tu nyadar gag sih aku benci
bgt sma km”. Kalimat seperti ini lah yang membahayakan pengguna sosial media.
Kalimat-kalimat yang mengumbar kegalauan hati dan mengandung unsur sindiran.
Kalau dibaca oleh teman-teman bisa salah paham. Bukannya buat mempererat
silaturahim ehh malah perang jadinya.
Rasulullah bersabda berkatalah yang baik
atau diam. Jadi yuk mari memposting hal-hal yang positif di sosial media.
2.
Aktif di organisasi
Apa manfaat dari berorganisasi?
a.
Melatih kemampuan bersosialisasi
b.
Mengembangkan minat dan bakat
c.
Melatih jiwa kepemimpinan
d.
Melatih kemampuan bekerja sama
e.
Dll
Hal-hal di atas dibutuhkan saat
di dunia kerja. Percuma donk pinter tapi gag bisa bergaul, pinter tapi gag bisa
ngomong di depan orang banyak.
Gimana sih cara berorganisasi
yang baik?
a.
Yang tidak melanggar hukum agama dan hukum
negara
b.
Yang tidak mengesampingkan prioritas hidup kita
c.
Yang sesuai dengan visi hidup kita
d.
Yang bisa menjadi tempat belajar kita
e.
Yang para anggotanya bisa menjadi sahabat yang
baik
3.
Berteman dengan semua orang
“Aku takut temenan sama dia. Dia itu suka
bolos sekolah. Ntar kalo temenan sma dia aku dia ajakin aku bolos juga”
Janganlah memilih-milih dalam berteman. Namun,
selektiflah dalam memilih sahabat/teman dekat. Sahabat adalah teman yang sering
kita habiskan waktu bersamanya. Jadi, kemungkinan untuk mempengaruhi gaya hidup
kita besar.
4.
Update informasi terbaru
Orang yang tidak mengupdate
informasi-informasi teraktual bagaikan katak dalam tempurung. Ia tidak mengerti
tentang kondisi dunia luar. Nah ini yang disebut kuper.
Seharusnya orang yang gaul adalah pembaca
yang baik. Ia selalu mengupdate berita dari koran, website, televisi, radio,
dll.
5.
Menjadi pribadi yang ceria
Rasulullah meneladankan untuk selalu
menampakkan wajah yang ceria ketika bertemu dengan saudara/teman. Bahkan senyum
kepada saudara kata beliau adalah sedekah.
Kita pasti lebih suka berteman dengan orang
yang ceria daripada orang yang selalu cemberut. Cemberut itu menular lho gays.
Misal ada seorang teman yang curhat sama kita tentang masalah keluarganya.
Terus dia nangis. Pasti kita juga akan ikutan nangis (terutama cewek).
6.
Helpful
Jika kita berfikir kesuksesan kita saat ini
adalah berkat usaha kita sendiri, maka segeralah bertobat. Kesuksesan yang kita
raih adalah berkat bantuan orang2 yang ada disekitar kita: orang tua, kakak,
adik, guru, dan teman2. Ingat, manusia adalah makhluk sosial. Manusia selalu
membutuhkan bantuan orang lain.