Desa Brongkol Kecamatan
Jambu Kabupaten Semarang memang layak diberi julukan Desa Durian. Ratusan
bahkan ribuan pohon durian tumbuh di sini. Soal rasa jangan ragukan lagi.
Manisnya legitnya aromanya hmmm sangat menggoda. Ini bukan omong kosong. Durian
Kendil, Kopek, Sukun, Kenteng, Mentega, Tumbu, Moho, dan Vera adalah sederet
nama durian asli desa ini yang telah berhasil menjuarai lomba durian di
berbagai festival durian dari tingkat daerah sampai nasional.
Bak lukisan anak-anak SD. Itulah perumpamaan yang pas untuk menggambarkan lokasi ini. Jalan lurus berujung di kaki gunung, hamparan sawah di kanan dan kiri jalan, dan ditambah dengan matahari terbit yang sedang tersenyum. Itulah gambar pemandangan alam yang umum di lukis oleh anak-anak. Di sini Anda dapat menyaksikan versi nyata dari gambar tersebut.
Terlepas dari buah durian. Ketika berada di desa ini pernahkah Anda melewati sebuah jalan panjang dan lurus yang menghubungkan dua desa? Jalan ini menghubungkan dua desa yaitu, Desa Brongkol dan Desa Jambu. Pemandangan alam dan udara sejuk khas pedesaan adalah hal yang menarik dari tempat ini. Dijamin akan menyegarkan mata dan paru-paru Anda.
Di sebelah selatan,
jalan ini berujung di kaki Gunung Kelir dimana Desa Brongkol berada. Sebaliknya
di sebelah utara, jalan ini berujung di Desa Jambu. Jika cuacanya sangat cerah
Anda dapat melihat puncak Gunung Ungaran dari arah ini. Di sebelah timur dan
barat terdapat lahan persawahan yang sangat luas.
Pagi di hari minggu
jalan ini menjadi lebih ramai dari biasanya. Jalan ini digunakan oleh
masyarakat untuk bersepeda santai, lari pagi, jalan-jalan, dan berfoto selfi.
Karena berada di area persawahan angin di sini berhembus kencang. Perpaduan
sinar hangat matahari pagi dan hembusan angin yang sejuk dijamin membuat Anda
betah di sini.
berfoto di jalan yang menghubungkan Desa Brongkol dan Desa Jambu |
Sepulang dari lari pagi
Anda dapat membeli sarapan di Pasar Brongkol. Terdapat aneka makanan dijual di
sini seperti, gorengan, gemblong, bubur, dan lauk pauk ala rumahan. Harganya
murah meriah. Bubur hangat dengan porsi sedang bisa dinikmati dengan membayar
3000 rupiah saja.
Lokasi ini dapat
dijangkau dari Ambarawa dan Salatiga. Tidak ada kendaraan umum yang akan
mengantar Anda tepat di lokasi ini sehingga disarankan untuk menggunakan
kendaraan pribadi. Dari Ambarawa Anda harus menuju ke arah Banyubiru. Setelah
kurang lebih 5 km Anda akan menemukan sebuah pertigaan dimana di situ terdapat
sebuah mini market. Ambil jalan ke kanan dan jalan terus sampai Anda tiba di
perempatan besar dimana di situ terdapat pasar tradisional. Lalu ambil jalan ke
kanan. Anda akan memasuki area perkampungan. Sampailah Anda di tempat tujuan.
Jika Anda dari arah Kota Salatiga Anda harus menuju ke arah Banyubiru. Setelah
melewati Akademi Kepolisian di kanan jalan Anda akan menemukan pertigaan besar.
Jalan terus sampai Anda menemukan pertigaan selanjutnya dimana di situ terdapat
sebuah mini market. Lalu lanjutkan seperti petunjuk di atas.
Lokasi ini bukanlah
tempat wisata. Jadi Anda tidak akan dipungut biaya untuk masuk alias gratis.
Anda cukup membayarnya dengan bersikap sopan dan menjaga kebersihan selama di
lokasi. Jangan sampai bungkus-bungkus makanan bekal Anda berserakan dan terbawa
angin sehingga mengotori sawah milik warga. Jangan menyepelekan walau hanya
bungkus permen. Dan jangan lupa siapkan ekspresi selfie terbaik Anda. Selamat
mencoba.